Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Trik Mendesain Kemasan

Setiap kali kita pergi ke toko kelontong, pasar, mal atau daerah jual-beli lainnya, kita niscaya akan selalu dihadapkan dengan berbagai produk yang dikemas dalam boks, botol, tabung atau kemasan lainnya. Kemasan ini tiba dalam bermacam-macam bentuk, ukuran dan warna.

Sebagai tukang designer yang akan merancang kemasan sebuah produk, kita harus selalu ingat bahwa tujuan utama kita mendesain kemasan yaitu biar calon konsumen sanggup dengan simpel mengenali dan membedakan produk tersebut hanya dengan satu lirikan. Bukan perkara gampang, mengingat produk tersebut akan diletakkan di antara rak-rak yang menjulang, di tengah-tengah tumpukan produk lain yang sejenis.

Namun, tentu saja kita dilarang lupa juga dengan esensi utama kemasan, menyerupai yang dikatakan Wikipedia:
�Packaging yaitu ilmu, seni dan teknik membungkus atau memproteksi produk untuk memudahkan proses distribusi, penyimpanan, penjualan serta penggunaannya. Packaging juga mencakup proses merancang, mengevaluasi dan memproduksi kemasan. Dengan kata lain, packaging sanggup dideskripsikan sebagai sistem yang terkoordinasi untuk mempersiapkan produk biar siap dikirim, disimpan, disalurkan, dipasarkan dan dimanfaatkan oleh pengguna akhirnya.�

Jadi, kita dilarang sembarangan mendesain kemasan. Faktor perlindungan, pengawetan serta pembungkusan produk juga perlu menjadi materi pertimbangan. Selain itu, sebaiknya kemasan pun mencantumkan informasi-informasi penting seputar produk tersebut, biar calon konsumen paham akan produk yang akan dibelinya. Tidak perlu harus menuliskan deskripsi produk yang panjang, hanya kita pastikan saja bahwa konsumen sanggup mengenali jenis produk apa yang ada di dalam kemasan tanpa perlu membukanya.

Seringkali, design kemasan yang menarik dan informatif menjadi perlengkapan pemasaran yang vital. Dalam hal ini, tukang designer pun turut mempengaruhi keberhasilan atau malah kegagalan produk tersebut di pasar.

Memang kiprah yang cukup berat. Tapi, kita tidak perlu kuatir, alasannya yaitu 10 tip dan trik mendesain kemasan dibawah ini akan menunjukkan solusi biar rancangan kemasan kita semakin bersinar.

1. Unik dan Kreatif



Jika produk (atau kemasan) kita dilirik banyak orang, kita buat kemasan sekreatif mungkin. Contohlah kemasan sereal sarapan yang sering kali mencantumkan permainan labirin, teka-teki dan lainnya untuk mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Atau, kita juga sanggup berkreasi dengan bentuk kemasan menyerupai pola di atas.

2. Font dan Warna


Warna kemasan sebaiknya diubahsuaikan dengan jenis produknya. Atau, kalau perusahaan telah mempunyai warna korporat yang khas, boleh juga diaplikasikan pada kemasan.

Kita pastikan memakai warna font yang tepat dan kontras. Jangan memakai teks oranye pada latar belakang merah atau sejenisnya. Sebagai panduan, buku Color Index sanggup kita gunakan sebagai tumpuan padanan warna.

Untuk urusan bentuk font, kita pilih yang tepat dan sesuai untuk produk. Kita tidak perlu memakai font yang terlalu �njelimet�, yang malah sulit dibaca.

3. Label Praktis Dibaca


Sebagian besar konsumen membaca dulu informasi seputar produk yang akan mereka beli, alasannya yaitu mereka ingin tahu apa yang mereka beli, dan apakah yang mereka beli itu benar. Maka, sudah jadi kiprah kita untuk memastikan para konsumen sanggup membaca informasi yang tercantum pada kemasan dengan baik. Caranya? Ya, dengan memastikan ukuran dan bentuk font yang dipakai simpel dibaca.

Konsumen akan membaca label sebelum menciptakan keputusan untuk membeli. Beberapa kali, mereka akan membandingkan produk tersebut dengan produk lainnya. Nah, kalau kita mendesain kemasan yang simpel dibaca, dan para konsumen puas dengan informasi yang mereka baca, tentu mereka tidak akan pergi dan mencari produk lain, mereka akan pribadi membelinya.

Masalahnya, hanya butuh beberapa detik di depan rak di supermarket sebelum konsumen memutuskan akan membeli suatu produk. Mereka tidak punya banyak waktu untuk membaca semua label, makanya kita dilarang buang waktu mereka dan tentu saja waktu kita, dengan mendesign label yang terlalu kecil dan �njelimet� untuk dibaca, ini termasuk salah satu kesalahan yang sering dilakukan para designer.

4. Memanfaatkan gambar


Masyarakat kita sangat simpel dipengaruhi oleh hal-hal yang sanggup dicerna oleh panca indera. Dalam hal kemasan, rangsangan yang paling simpel dicerna yaitu rangsangan visual. Karena itu kita sebaiknya menyertakan gambar/visual dalam desain kemasan kita, entah gambar kartun, foto produk, foto model atau apa pun. Kita pastikan gambarnya beresolusi tinggi dan akan tampak manis tidak peduli seberapa besar atau seberapa kecil ukurannya.

5. Relevan


Gambar, bentuk font, warna dan bentuk kemasan haruslah sesuai dengan produk, harus mempunyai relevansi dengan jenis produk yang kita jual. Kita dilarang menempatkan gambar anjing ketika kita menciptakan desain kemasan untuk hotdog  meskipun �dog� memang berati anjing. Bisa-bisa kita dituduh menyesatkan konsumen dan mereka tidak jadi membeli produknya alasannya yaitu berpikir bahwa itu yaitu makanan anjing atau terbuat dari daging anjing. Hehehe�

6. Bahasa Yang Tepat


Kita pilih bahasa yang pas dengan produknya. Konsumen jaman kini itu sangat sulit diyakinkan hanya dengan gambar yang indah-indah saja. Mereka butuh informasi yang berlimpah dan sesuai.

Kita harus berhati-hati dengan penggunaan bahasa, termasuk untuk urusan ejaan dan tata bahasa. Tak jarang, konsumen menilai kualitas produk dari bahasa yang tercantum pada kemasannya. Kalau mereka melihat banyak kesalahan eja atau ketidaksesuaian informasi, bisa-bisa mereka berpikir perusahaan dan produk kita tidak bonafit dan tidak mempunyai kontrol kualitas. Maka, berhati-hatilah dengan gosip sensitif ini. Kita sanggup menggaet kepercayaan dan keyakinan konsumen dengan memakai tata bahasa yang benar.

7. Kenyamanan


Yang tak kalah pentingnya, kita pastikan bahwa kemasan kita simpel dan nyaman digunakan. Kita asumsikan bahwa kebanyakan orang yang akan memakai produk ini orang sibuk. Jadi, kita coba buat hidup mereka lebih mudah. Kita tidak perlu mendesain kemasan yang terlalu besar dan sulit dibawa, semakin ringkas kemasannya, semakin banyak klien yang akan memilihnya.

Oh ya, satu poin lagi yang mungkin sanggup menjadi materi pertimbangan: Karena arif balig cukup akal ini kepedulian masyarakat akan Mother Earth atau Bumi pertiwi sedang tinggi, maka manis juga kalau kemasan yang kita desain terbuat dari bahan-bahan daur ulang atau yang ramah lingkungan. Pasti kemasan kita semakin dilirik, setidaknya oleh para pecinta lingkungan.

8. Kokoh dan Tangguh


Salah satu fungsi utama kemasan yaitu untuk melindungi produk. Dan, bagi para konsumen, keamanan produk ini yaitu hal yang tidak sanggup ditawar-tawar lagi. Makanya, kemasan harus selalu tersegel atau tertutup rapat, alasannya yaitu niscaya konsumen ogah membeli produk yang kemasannya terlihat terbuka atau rusak.

Kita harus mencari cara biar design kemasan kita tidak simpel robek atau menganga kuraaannggg ngangaaaa. Juga, biar kemasan terbuat dari materi yang kuat, sehingga tidak simpel penyok ketika diangkut ke gudang, atau ketika dijajakan di rak, atau ketika dimasukkan ke plastik, dan sebagainya. Jadi, sebelum kita terkena duduk perkara besar alasannya yaitu kemasan simpel koyak atau rusak, kita pastikan desain kemasan kita tertutup dengan tepat dan melindungi produk yang ada di dalamnya.

9. Praktis dibuka


Nah, di sisi lain, kemasan juga dilarang terlalu rapat hingga sulit dibuka konsumen. Jadi, kita harus melihat duduk perkara dari dua sisi: Di satu sisi, kita pastikan kemasan tidak simpel terbuka dan rusak ketika diangkut, didistribusikan dan dipasarkan, namun di sisi lain, kemasan mesti cukup simpel dibuka ketika sudah hingga ke tangan konsumen. Sekali lagi, kita pikirkan bahwa betapa sibuknya konsumen yang membeli produk kita dan kita bayangkan kekesalan mereka ketika sudah hingga di rumah, ketika kemasannya begitu nakal dan sulit dibuka.

Nah, kalau kemasan produk kita memang sulit dibuka, pastikan kita mencantumkan cara-cara membukanya. Kalau bisa, kita lengkapi juga dengan isyarat bergambar. Bahkan kalau kemasannya tergolong simpel dibuka sekalipun, tak salah untuk menyertakan isyarat cara membukanya. Siapa tahu saja konsumen membutuhkannya.

10. KIS = Keep It Simple


Untuk menarik perhatian, kita buat desain yang sederhana, namun mencolok. Jika memungkinkan kita pilih desain yang simpel dikenali oleh konsumen dari segala usia, latar belakang pendidikan. Untuk membedakan tipe produk kita gunakan warna yang kontras biar konsumen tidak salah memilih. Desain yang sederhana namun dengan label yang berukuran pas, simpel dibaca, dipenuhi informasi-informasi yang tepat akan lebih menarik perhatian ketimbang desain yang terlalu ramai.

Sumber; sribu[dot]com 

Posting Komentar untuk "10 Trik Mendesain Kemasan"