Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memperbaiki Rice-Cooker

Memperbaiki “rice-cooker” (penanak-nasi elektrik) tidaklah sulit, modalnya hanya berani membongkar dan sedikit ketelitian.  Jika sudah bisa membongkar dan menutupnya (memasangnya) kembali tanpa ada masalah, kemungkinan besar bahwasanya sudah bisa untuk memperbaiki sebuah rice-cooker, alasannya ialah bagi para pemula memang di situlah faktor kesulitan terbesarnya.
Pada goresan pena sebelumnya telah dibahas ihwal bagaimana memperbaiki water dispenser, dalam : Memperbaiki Water Dispenser.
Lanjutannya kali ini mungkin akan menjadi tidak terlalu sulit lagi jikalau sudah mulai terbiasa membongkar-pasang peralatan elektronik.

Bagian elektrik rice-cooker tidaklah terlalu rumit.
Tetapi sebagai awalan yang sempurna dalam tekhnik reparasi peralatan elektronik apapun, ada baiknya untuk bisa mengerti (meskipun sedikit) ihwal cara kerja peralatan elektronik yang akan diperbaiki.

 modalnya hanya berani membongkar dan sedikit ketelitian Memperbaiki Rice-Cooker

Gambar di atas ialah denah elektrik salah satu tipe rice-cooker berikut magic-jar yang banyak beredar di pasaran.
Bagian elektrik terpenting dari rice-cooker ialah “leaf-switch”, sensor panas magnetik, dan “heating-element” (elemen pemanas).
Leaf-switch ialah saklar utama yang terkait dengan tuas/tangkai pemindah posisi “cook” (memasak) atau “warm” (menghangatkan).  Apabila tangkai pemindah posisi ditekan ke bawah (posisi “cook”) maka kontak leaf-switch akan menyambungkan sumber AC 220V ke elemen pemanas untuk memasak (heating-element). Elemen pemanas ini akan memanasi logam daerah duduk panci dengan panas yang tinggi.  Panci nasi dari besi yang berisi beras dan air akan terpanasi pada potongan bawahnya, sementara itu sensor panas magnetik yang berada di tengah lubang logam daerah duduk panci akan melekat pada potongan bawah-tengah panci lantaran sifat kemagnetannya.  Sensor panas magnetik tertaut kepada ujung tangkai pemindah posisi.  Dengan demikian tangkai pemindah posisi akan tetap pada posisinya selama sensor panas magnetik masih memiliki medan magnet dan melekat di potongan bawah panci.  Inilah saat-saat nasi sedang dimasak, Led1 menyala.

Setelah sekian waktu panci terpanasi dan begitu juga sensor panas magnetik yang melekat di potongan bawahnya maka air di dalam panci akan menyusut drastis, membuktikan nasi sudah siap matang.  Sensor panas magnetik akan mendapat limpahan panas yang lebih besar dari panci sampai hilang sifat kemagnetannya.  Pada dikala itulah tangkai pemindah posisi akan jatuh ke posisi bawah (posisi “warm”) lantaran sensor panas magnetik sudah tidak melekat lagi pada panci. Led2 akan menyala yang membuktikan memasak telah selesai.

Pada posisi warm itu, tombol kecil yang ada pada leaf-switch tertekan oleh tangkai pemindah posisi yang jatuh ke bawah sehingga kontak pun berpindah sambungan.  Kontak leaf-switch sekarang menyambungkan sumber AC 220V kepada elemen penghangat (warming-element).  Namun di situ ada reed-relay (relay lidi) yang berada di dalam sebuah magnet silindris yang melekat pada sisi potongan dalam rice-cooker.
Akibat terkena panas pada tinggi tertentu magnet silindris ini akan kehilangan sifat kemagnetannya sehingga reed-relay memutus sambungan ke elemen penghangat.  Nasi tidak dihangatkan apabila panas masih tinggi.
Apabila suhu telah turun sampai ke batas minimal tertentu, maka magnet silindris akan kembali memiliki medan magnet yang cukup untuk menggerakkan kontak reed-relay menyambungkan tegangan AC 220V kepada elemen penghangat.
Penghangatan nasi gres mulai terjadi pada poin ini.

Kerusakan umum rice-cooker.
Sebelumnya perlu dikenali terlebih dahulu bagian-bagian dari rice-cooker, perhatikanlah gambar berikut :

 modalnya hanya berani membongkar dan sedikit ketelitian Memperbaiki Rice-Cooker

A ialah thermal-fuse, B ialah terminal-terminal elemen pemanas (heating-element), C ialah Leaf-switch, dan D ialah ujung tangkai pemindah posisi di mana sensor panas magnetik tertaut.

Di antara kerusakan rice-cooker yang sering terjadi ialah :
  • 1.Tidak bisa memasak dan tidak bisa menghangatkan (disfungsi total).
  • 2.Nasi belum matang tetapi tangkai pemindah posisi sudah kembali ke posisi warm.
Kerusakan pada poin pertama disebabkan oleh tegangan AC 220 yang tidak masuk ke dalam rangkaian elektrik rice-cooker.  Hal ini biasanya terjadi lantaran thermal-fuse (sikring panas) telah putus. Dengan mengganti thermal-fuse maka semua akan kembali normal.  Namun ada hal yang perlu diperhatikan bahwa penggantian thermal-fuse dihentikan dengan cara disolder.  Penyambungan antara kabel dengan salah satu kaki elektroda thermal-fuse harus dengan cara dijepitkan, perhatikanlah cara penyambungan aslinya dan buatlah yang sama ibarat itu.

Kerusakan pada poin kedua disebabkan lantaran sensor panas magnetik sudah tidak cantik lagi kemagnetannya.  Dengan mengganti sensor panas magnetik dengan yang gres (bukan yang bekas) maka proses memasak akan kembali normal.  Perhatikanlah dengan baik bagaimana sensor panas magnetik itu tertaut kepada tangkai pemindah posisi.  Lepaskanlah dengan hati-hati dan pasang yang gres persis sebagaimana pemasangan yang lama.
Terakhir, perlu dilakukan pengetesan terhadap elemen pemanas biar penggantian komponen yang rusak tidak sia-sia.  Gunakan AVO-meter pada posisi Ohm X10, tempelkan kedua ujung tuas AVO-meter kepada dua terminal elemen pemanas. Apabila jarum penunjuk AVO-meter bergerak, berarti elemen pemanas masih baik.
Tetapi apabila jarum penunjuk tidak bergerak maka tidak perlu repot-repot mengganti komponen yang rusak, cukup ucapkan saja selamat tinggal kepada rice-cooker....

Keep happy repairing!


Tulisan ihwal perbaikan peralatan elektrik rumah-tangga yang lain :
Memperbaiki Setrika listrik
Memperbaiki kipas angin .

Posting Komentar untuk "Memperbaiki Rice-Cooker"