Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memperbaiki Power-Supply Tv Yang Memakai Ic (3)

Seri Perbaikan TV (6c), Perbaikan kerusakan power supply TV yang memakai IC SMPS Single-chip.

IC SMPS TV dalam bentuk “single-chip” di mana di dalamnya sudah tercakup SMPS-control/SMPS-driver beserta transistor power-regulatornya, terakhir semakin marak digunakan, mendominasi rangkaian-rangkaian power-supply TV.
Awalnya, model power-supply ibarat ini memakai IC hybrid semisal IC ber-label depan “STK” yang sering dipakai oleh merek Sharp dengan inisial IX....
Lama kelamaan berkembang semakin simpel, hingga kini ini telah banyak IC SMPS TV single-chip yang hanya seukuran TO-220 (seukuran transistor D313, C1061, atau semisalnya).
Sebenarnya, jikalau berbicara wacana IC SMPS single-chip, pembicaraan mungkin akan terlalu panjang dan contoh-contohnya akan terlalu banyak lantaran IC semacam ini terus bermunculan seakan tiada henti. IC SMPS single-chip ini kini juga mendominasi banyak sekali rancangan power-supply TV modern ibarat LCD-TV, LED-TV, juga LCD dan LED monitor komputer, DVD-player, printer, dan lain-lain. Apa yang akan diulas di sini hanyalah satu di antaranya saja, tetapi dibutuhkan sanggup memperlihatkan citra secara umum untuk perbaikan power-supply yang memakai IC SMPS single-chip lainnya.

 Perbaikan kerusakan power supply TV yang memakai IC SMPS Single Memperbaiki Power-Supply TV Yang Menggunakan IC (3)

Gambar di atas yaitu satu tumpuan rangkaian IC SMPS TV, dengan STRG6653 sebagai single-chip nya. Rangkaian ini telah dijelaskan sebelumnya dalam : Pengenalan rangkaian IC SMPS TV.

Kontrol tegangan keluaran dilakukan oleh sirkit di mana di dalamnya terdapat transistor C1815 dan opto-coupler PC817.
Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi yaitu :
  • 1.Tegangan keluaran di sirkit sekunder terlalu rendah
  • 2.Tegangan keluaran (nyaris) nol Volt
  • 3.Mati total
Kerusakan pada poin pertama berefek TV tidak normal dan tidak stabil. Apabila tegangan keluaran yang terlalu rendah yaitu tegangan +115V (tegangan pada elco 100/160), biasanya disebabkan oleh elco filter di jalur tegangan itu (elco 100/160) sudah rusak. Kerusakan elco filter di jalur tegangan ini yaitu kerusakan klasik pada banyak sekali merek TV, lantaran itu investigasi senantiasa dilakukan terhadap elco filter 100/160 ini (kadang nilainya 220/160). Kerusakan sanggup berupa penurunan kapasitas atau hilangnya kapasitas elco secara total.
Apabila tegangan yang terlalu rendah terjadi di jalur tegangan keluaran lainnya, elco filter di jalur tegangan yang bersangkutan perlu diperiksa juga.

Adakalanya semua tegangan keluaran terlalu rendah. Jika ibarat ini yang terjadi, yang perlu diperiksa yaitu rangkaian di sirkit primer-nya.
Perhatikanlah beberapa resistor bernilai Ohm besar yang terhubung ke jalur tegangan keluaran +115V di sirkit sekunder, yaitu dua resistor seri 47k, resistor 150k, dan resistor 47k/0,6W yang terhubung ke pin 1 opto-coupler 817. Semua resistor itu perlu di-check, apakah nilainya masih benar ataukah sudah bergeser (membesar) atau malah mungkin putus. Dengan tugas resistor-resistor itu fungsi kontrol tegangan keluaran dijalankan. Jika resistor-resistor itu bermasalah, alhasil tegangan keluaran sanggup menjadi “drop”.
Pada denah rangkaian lainnya, duduk kasus pada salah satu resistor itu sanggup berakibat tegangan justeru jadi meninggi. Efek meningginya tegangan keluaran (terutama tegangan +115V) sanggup berakibat transistor power-horizontal rusak short dan TV pun mati.

Kerusakan pada poin kedua juga sanggup diakibatkan oleh duduk kasus pada resistor-resistor sebagaimana yang telah disebutkan itu. Efeknya TV tidak sanggup hidup, padahal tegangan 300V di main-power ada (silahkan diukur tegangan 300V nya terlebih dahulu).
Apabila resistor-resistor itu ternyata masih baik semua, investigasi selanjutnya dilakukan terhadap opto-coupler 817. Bagi yang sudah berpengalaman tentu tahu cara pengetesan opto-coupler. Tetapi bagi yang belum mengerti cukup dicoba ganti saja opto-coupler tersebut, jikalau kemudian TV kembali normal berarti memang opto-coupler tersebut telah rusak.

Kerusakan tegangan keluaran yang nyaris nol volt juga sanggup disebabkan oleh adanya dioda penyearah di sirkit sekunder yang rusak (short). Ini memang jarang terjadi, tetapi tidak tertutup kemungkinan. Karena itu dioda-dioda ibarat D5, D6, D7 tidak ada salahnya sambil lewat diperiksa.
Kemungkinan lainnya yaitu kerusakan di sirkit yang disuplai oleh salah satu tegangan keluaran. Pernah ditemukan kasus di mana IC audio (suara) mengalami kerusakan short, efeknya tegangan keluaran dari power-supply yang menyuplainya drop hingga hampir nol Volt. Tegangan-tegangan keluaran yang lainnya pun otomatis menjadi drop juga.
Intinya, apapun penyebab drop-nya tegangan-tegangan keluaran harus ditemukan. Apabila semua kemungkinan penyebab drop-nya tegangan keluaran tidak ditemukan, boleh saja untuk mewaspadai trafo switching-nya telah rusak.

Kerusakan pada poin ketiga sanggup terjadi dalam dua keadaan.
Pertama, rangkaian power-supply tidak bekerja sedangkan tegangan 300V dari main-power ada.
Kedua, rangkaian power-supply tidak bekerja dan tegangan 300V dari main-power juga tidak ada.
Apabila tegangan 300V ada, kemungkinan-kemungkinan kerusakan yang paling sering terjadi yaitu :

1.Elco filter di sirkit primer ada yang rusak.
Pada denah rangkaian di atas elco-elco filter itu yaitu 47/35 dan 47/100. Kerusakan elco filter di sirkit primer sanggup mengakibatkan rangkaian power-supply tidak mau start.
2.Resistor pemberi tegangan bias ada yang putus.
Resistor-resistor ini memiliki nilai Ohm yang besar. Pada denah rangkaian di atas resistor-resistor itu yaitu 51k/2W dan 1M. Pada rangkaian-rangkaian yang lain nilainya sanggup pada bilangan beberapa ratus kilo-Ohm.
Jika resistor pemberi tegangan bias ada yang putus (atau membesar cukup jauh) IC SMPS tidak akan bekerja.
3.Opto-coupler rusak
4.IC SMPS rusak.

Apabila tegangan 300V dari main-power tidak ada, sebelum melaksanakan investigasi di sirkit primer sebaiknya dilakukan investigasi di main-power terlebih dahulu.
Semua sirkit main-power TV rata-rata identik, lantaran itu silahkan simak : Memperbaiki kerusakan main power TV .

Kerusakan pada main-power harus diperbaiki terlebih dahulu hingga beres (komponen-komponen rusaknya diganti terlebih dahulu kecuali sekering yang putus), sesudah itu barulah dilakukan investigasi kerusakan pada rangkaian IC SMPS dengan tanpa berusaha menyambungkan TV ke sumber tegangan 220V AC. Cukup lakukan investigasi fisik terlebih dahulu.
Apakah IC SMPS terlihat pecah atau hangus? Atau adakah komponen-komponen lain yang terlihat hangus menghitam?
Jika ada cabut dan ganti komponen-komponen yang secara fisik sudah terlihat rusak tersebut.
Jika tidak ada yang secara fisik terlihat rusak atau jikalau yang rusak telah diganti, lakukan investigasi terhadap kemungkinan adanya hubung-singkat (short).
Gunakan AVO-meter posisi Ohm X1 untuk menyidik antara jalur Vcc 300V dengan gnd p.
Apakah ada hubung singkat?
Jika ada, biasanya sumbernya dari IC SMPS. Cabutlah IC SMPS dan ganti dengan yang baru, kemudian lakukan investigasi ulang hubung-singkat.
Apakah masih ada hubung singkat?
Jika sudah tidak ada, lakukan investigasi “sapu-jagat” terhadap semua komponen di sirkit primer. Harus dipastikan bahwa sudah tidak ada lagi komponen rusak yang belum diganti.
Apabila sudah yakin, barulah pasang sekering pengganti di main-power dan cobalah untuk menghidupkan TV.

Untuk memperbaiki power-supply TV dengan IC single-chip lainnya, silahkan menyimak dengan berkunjung ke goresan pena di sini :

Kerusakan TV dengan power-regulator STRS6707
Kerusakan TV Sharp 51V20MS dengan power-regulator STRW6753 .

Happy repairing!

Posting Komentar untuk "Memperbaiki Power-Supply Tv Yang Memakai Ic (3)"