Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memperbaiki Amplifier Otl

Memperbaiki audio-amplifier OTL tidaklah terlalu sulit, baik yang berbentuk IC ataupun yang berbentuk rangkaian dengan komponen-komponen terpisah.  Berikut ini ulasannya.
Namun sebelumnya perlu difahami terlebih dahulu wacana apa itu amplifier OTL, lantaran memperbaiki sesuatu yang sudah dimengerti tentu akan lebih baik dan lebih sanggup menghasilkan kerja yang efisien.

Sekilas wacana OTL.
OTL ialah kependekan dari Output Transformer Less, sebuah sistem audio amplifier yang meniadakan penggunaan transformator audio untuk menyesuaikan impedansi di jalur output-nya.
Di masa-masa yang kemudian sisterm amplifier ini sempat menjadi favorit lantaran bisa menghasilkan penguatan sinyal audio dalam spektrum hi-fi yang lebih baik dibandingkan dengan sistem pendahulunya, yaitu sistem OT (Output Transformer) yang memakai transformator audio di pecahan output-nya untuk menyesuaikan impedansi keluaran/output amplifier dengan impedansi speaker.
Amplifier OTL memerlukan power-supply tegangan tunggal, Contohnya ibarat pada gambar berikut :

 baik yang berbentuk IC ataupun yang berbentuk rangkaian dengan komponen Memperbaiki Amplifier OTL

Ciri dari amplifier OTL ialah :
  • Menggunakan power-supply tegangan tunggal, yaitu positif saja (terhadap 0Volt/ground) atau negatif saja (terhadap 0V atau ground)
  • Terdapat kondensator (elco) berkapasitas besar di jalur output untuk kopel sinyal ke speaker
  • Terdapat titik tengah ½ Vcc di mana terdapat tegangan DC sebesar (kira-kira) ½ dari tegangan suplai (Vcc).
Pada gambar yang pertama di atas diperlihatkan denah rangkaian amplifier OTL kecil dari sebuah radio Philips keluaran lama.  Suplai memakai tegangan tunggal minus (negatif).
Rangkaian dengan suplai tegangan negatif sering disebut dengan rangkaian “grounding positif”, meskipun yang menjadi ground ialah jalur netral (0V).  Di masa kini rangkaian dengan ground positif sudah hampir tidak ada, rata-rata memakai ground negatif.
Pada rangkaian ini tegangan ½ Vcc ditentukan oleh nilai resistor-resistor pada basis transistor depan AC179 yaitu 150Ω, 15k dan 15k.  Kondensator kopel ke speaker ialah yang berkapasitas 320µF.
Transistor depan menguatkan sinyal input ke taraf yang lebih besar kemudian risikonya diberikan kepada dua transistor final (transistor daya),yaitu pasangan komplementer AC127 dan AC128.  Kedua transistor ini bekerja menguatkan sinyal ac audio secara bergantian pada setengah putaran lebih dari periode sinyal dan risikonya ialah sinyal audio yang utuh yang telah memenuhi taraf untuk bisa membunyikan speaker.  Sinyal audio ini kemudian dilimpahkan ke speaker melalui kondensator 320µF.

Pada gambar kedua diperlihatkan denah rangkaian OTL yang lebih besar (di atas 20W) dari audio-amplifier Sansui.  Suplai memakai tegangan positif 52V, nilai yang tertera ini merupakan harga maksimal atau diistilahkan dengan Vmax.
Tentang Vmax tidak dibahas di sini, tetapi bisa diikuti lebih terperinci dalam : Penyearahan gelombang penuh .

Pola rangkaian yang kedua ini agak berbeda dengan yang pertama dan tegangan ½ Vcc ditentukan oleh susunan seri R801 dan R819.  R801 dibentuk variabel semoga bisa dilakukan penyetelan terhadap tegangan ½ Vcc dengan tepat.  Jika tinggi tegangan untuk rangkaian ini ialah 52V maka pada titik ½ Vcc akan terukur tegangan sekitar 25V atau lebih sedikit.
TR805 dan TR807 ialah dua transistor driver sedangkan TR809 dan TR811 ialah dua transistor akhir/transistor daya.  Kedua transistor driver dalam amplifier OTL dan OCL selalu merupakan pasangan komplementer walaupun transistor final ada kalanya bukan pasangan komplementer sebagaimana pada rangkaian ini, yaitu hanya dua transistor daya NPN yang bertipe sama.
D801 berperan sebagai sensor panas, lantaran sifat dioda yang menurun tegangan majunya (VFD) apabila terkena panas pada batas suhu tertentu.
Dioda ini berada erat dengan pecahan pendingin transistor akhir.  Apabila transistor final menjadi terlalu panas saat bekerja (menarik arus yang besar) maka dioda akan ikut terpanasi dan menjadi turun tegangan majunya.  Karena dioda dipasang di sirkit basis transistor driver maka efeknya ialah arus stasioner (arus kecil yang mengalir saat tanpa sinyal input) bagi transistor driver dan transistor final menjadi dikurangi, sehingga arus yang mengalir pada transistor-transistor final juga menjadi turun dan dengan demikian panas pun bisa berkurang.
VR803 menyetel besar arus stasioner bagi transistor final sekitar 20... 35mA.

Hasil penguatan sinyal oleh amplifier secara keseluruhan dilimpahkan/dikopel kepada speaker melalui kondensator C817.  Dengan adanya kondensator ini tegangan DC yang ada pada titik ½ Vcc tidak terhubung singkat ke ground oleh speaker.

Kerusakan umum pada amplifier OTL.
Di antara kerusakan yang paling sering terjadi ialah :
1.Tidak ada bunyi sinyal, kecuali hanya dengung (suara getaran listrik)
2.Suara ada tetapi kecil dengan disertai dengung
3.Suara ada tetapi terdengar cacat
4.Tidak ada bunyi dan tidak ada dengung

Kerusakan pertama biasanya disebabkan oleh rusaknya transistor-transistor driver dan transistor akhir.  Jika mereka rusak kemungkinan ikut rusak juga resistor-resistor di emitornya, dalam referensi rangkaian Sansui di atas ialah R835 dan R837.
Dengan demikian semua transistor driver dan transistor final perlu diperiksa untuk dipastikan kerusakannya kemudian diganti dengan yang baru.
Untuk transistor NPN lihat cara pemeriksaannya dalam : Pengetesan transistor NPN .
Sedangkan untuk transistor PNP lihat dalam : Pengetesan transistor PNP .

Resistor R825, R827, R829, R835 dan R837 perlu diperiksa juga, begitupun dioda D801.
Jika rusak diganti dengan yang baru.

Kerusakan kedua biasanya disebabkan oleh transistor-transistor final yang rusak.  Menyertai kerusakannya biasanya rusak pula R835 dan R837.

Kerusakan ketiga sering disebabkan oleh salah satu driver atau salah satu dari transistor final yang rusak, yaitu putus basis-emitornya.  Perlu dicari transistor manakah yang rusak dengan memeriksanya satu-persatu.
Kerusakan seperi ini juga bisa disebabkan oleh kondensator kopel ke speaker yang rusak.  Jika kondensator telah rusak maka cacat disertai juga dengan bunyi yang agak mengecil.

Kerusakan keempat bisa disebabkan oleh kerusakan sebagaimana poin yang pertama atau yang kedua ditambah dengan putusnya sikring (fuse) pada pecahan power-supply.
Apabila komponen-komponen yang rusak telah diganti, perlu diperiksa juga pecahan power-supply dari mulai trafo sampai dioda-dioda penyearah, lantaran tidak tertutup kemungkinan mereka ikut rusak.
Dan investigasi yang juga cukup penting ialah memastikan bahwa tegangan ½ Vcc memang benar, meskipun tidak harus sempurna ½ dari tegangan suplai (mungkin lebih sedikit atau kurang sedikit).  Gunakan AVO-meter pada posisi pengukuran tegangan DC (DCV) sesuai tinggi tegangannya untuk mengukur Vcc dan ½ Vcc-nya.
Pada amplifier yang memakai IC OTL investigasi terhadap tegangan ½ Vcc malah menjadi investigasi awal.  Apabila sebuah IC OTL amplifier saat diperiksa tegangan ½ Vcc-nya ternyata jauh melenceng dari yang seharusnya, maka sudah niscaya IC amplifier tersebut memang sudah rusak, perlu diganti dengan yang baru.  Tetapi apabila tegangan ½ Vcc ternyata benar namun amplifier tidak mengeluarkan suara, maka permasalahannya mungkin hanya pada sambungan perkabelan, saklar/switch atau socket speaker yang tidak benar.

 baik yang berbentuk IC ataupun yang berbentuk rangkaian dengan komponen Memperbaiki Amplifier OTL

Pada gambar di atas diperlihatkan referensi denah rangkaian IC OTL stereo seri STK43xx dan STK44xx yang disalin dari sumber datasheet-nya. Perhatikanlah bahwa titik tegangan ½ Vcc untuk jalan masuk L (Left, kiri) berada pada pin 5 dengan kondensator kopel ke speaker ialah Cx1 (1000µF).  Untuk jalan masuk R (Right, kanan) titik tegangan ½ Vcc berada pada pin 11 dengan kondensator kopel Cx2.  Tegangan suplai (Vcc) tersambung ke pin 7.
Khusus untuk rangkaian IC OTL ini, resistor 100Ω yang terhubung antara pin 7 dan pin 9 biasanya ialah resistor yang gampang rusak.  Ketika resistor ini putus amplifier tidak akan mengeluarkan bunyi meskipun bergotong-royong IC tidak rusak.

Demikianlah sedikit wacana Memperbaiki Amplifier OTL .
Selain dari apa-apa yang telah dicontohkan itu, hendaknya sanggup dikenali manakah jalur Vcc dan manakah jalur ½ Vcc-nya pada setiap IC OTL yang manapun semoga sanggup dilakukan pengukuran tegangan terhadapnya.

Sebagai pecahan akhir, perlu untuk dikemukakan bahwa ketelitian merupakan modal yang sangat penting. Dan orang yang teliti itu bukanlah orang yang malas untuk berfikir dan melaksanakan pemeriksaan-pemeriksaan, lantaran orang yang teliti itu ialah orang yang rajin untuk memastikan bahwa langkahnya memang sudah benar...

Happy repairing!

Posting Komentar untuk "Memperbaiki Amplifier Otl"