Lampu Usb Power-Bank
Yang diharapkan hanyalah menjajarkan beberapa LED neon (ultra-white led) dengan masing-masing LED diberi sebuah resistor, kemudian menyambungkannya dengan kabel USB.
Kabel USB itu kemudian dikoneksikan ke lubang/soket USB power-bank untuk menyalakan lampu.
Berikut ini yakni detil-detil penjelasannya.
Membuat sendiri lampu USB power-bank.
USB power-bank yang biasa digunakan untuk charger perangkat seluler ketika berada di perjalanan, memiliki tegangan keluaran DC 5V. Tegangan ini yakni tegangan stabil yang dikeluarkan oleh power-bank dalam kondisi normal, yaitu dengan baterai terisi cukup atau “full”.
Tegangan 5V ini sanggup dimanfaatkan untuk menyalakan beberapa lampu LED, namun alasannya yakni tegangan kerja kebanyakan LED berada di bawah 5V (antara 3...3,4V), maka LED-LED ini perlu diseri dengan resistor terlebih dahulu sebelum disambungkan ke tegangan 5V itu.
Skema rangkaian dasarnya yakni sebagai berikut :
Ketentuan untuk donasi resistor kepada setiap LED yakni :
R = (Vcc – Vled) / Iled.
R yakni resistansi resistor (dalam Ohm) yang akan dipasang seri dengan LED.
Vcc yakni tegangan suplai, yaitu tegangan dari USB power-bank (dalam hal ini 5V).
Vled yakni tegangan kerja LED, antara 3...3,4V.
Iled yakni arus kerja LED. Kebanyakan LED bekerja dengan arus 0,02A (20mA).
Penggunaan istilah Vcc, Vled, dan Iled di sini sebetulnya hanyalah pengaplikasian dari teori dasar kelistrikan dalam aturan Ohm. Bagi yang masih awam, silakan lihat dalam : Dasar-dasar kelistrikan .
Jika tegangan kerja LED yang diambil yakni 3V, maka resistor yang dibutuhkan yakni :
R = (5 – 3) / 0,02
R = 100Ω.
Jika tegangan kerja LED-nya 3,4V, maka resistor yang dibutuhkan yakni :
R = (5 – 3,4) / 0,02
R = 80Ω.
Karena nilai resistor 80Ω tidak standar, bisa saja digunakan resistor 82Ω.
Dengan demikian resistor yang dipasang untuk setiap LED yakni 100Ω atau 82Ω. Menggunakan 82Ω tampaknya lebih umum untuk kebanyakan LED lampu yang beredar ketika ini.
Rangkaian lampu USB.
Gambar di atas mengatakan rangkaian lengkap lampu USB dengan 6 buah LED.
Sw1 (switch togel) ditambahkan untuk fungsi on-off. Arus yang dikonsumsi yakni sekitar 120mA.
Jumlah LED bisa diperbanyak, dengan konsekwensi bahwa konsumsi arusnya akan bertambah besar. Dalam hal ini kemampuan power-bank perlu dipertimbangkan, alasannya yakni bila LED yang dipasang sangat banyak sedangkan kemampuan power-bank nya hanya kecil saja maka nyala lampu tidak akan bertahan lama. Selain itu perlu juga diketahui bahwa konektor USB dirancang untuk penggunaan tegangan 5V dengan arus maksimal 500mA. Lebih kondusif bila arus berada di bawah itu, contohnya maksimal 200...300mA.
Untuk kabel USB bisa digunakan kabel USB apa saja, yang dua sambungan (khusus untuk charger) atau yang empat sambungan (kabel USB data). Jika digunakan kabel USB data, yang digunakan yakni dua koneksi di bab pinggirnya.
Kabel koneksi bab dalam yang berwarna merah biasanya yakni sambungan untuk tegangan 5V (suplai) sedangkan yang berada di pinggir seberangnya (apapun warnanya, biasanya hitam) yakni untuk sambungan negatif atau 0V/ground. Dua koneksi di tengah tidak dipakai.
Perhatikanlah bahwa jck1 yang diperlihatkan yakni penampang depan jack USB (male), bukan soket USB (female). Jck1 yakni kepala kabel USB yang berada di ujung kabel.
Jika hendak dicocokkan dengan koneksi soket USB (female), sanggup berkunjung ke link berikut ini alasannya yakni fungsi pin-pin soket USB sekilas disebutkan : Macam-macam soket dan jack yang umum digunakan .
Masalah casing untuk lampu bisa memakai wadah apa saja, terserah kreatifitas orang.
Untuk hasil lebih maksimal, gunakan lapisan kertas atau plastik silver (jangan alumunium foil) sebagai reflektor di bawah formasi LED-LED yang terpasang.
Selain digunakan dengan suplai power-bank, lampu ini juga sanggup digunakan dengan suplai dari USB komputer/PC atau laptop.
Jika hendak digunakan di rumah, lampu sanggup dinyalakan dengan mencolokkan jack USB-nya ke soket USB charger seluler.
Happy soldering!
Posting Komentar untuk "Lampu Usb Power-Bank"