5 Orang Terkenal Ini Sukses Walau Dulu Dipandang Sebelah Mata

Orang Jawa punya pepatah kuno yang mengatakan, “ora babah ora mamah” yang artinya kira-kira, jika kita gak berusaha, gak usah ngarep bisa hidup enak. Nah, kalau mau jadi orang sukses mau gak mau mesti berusaha keras biar kelihatan hasilnya.

Jadi orang sukses itu butuh usaha, gak kenal lelah, dan proses yang kadang bikin sakit ati. Mungkin itu yang dipercayai Tarnedi, sopir taksi di Jakarta yang masuk koran gara-gara tekadnya menguasai bahasa Inggris.

Tarnedi umurnya udah 50 tahun lebih, tapi semangat belajarnya bisa jadi lebih gede ketimbang mahasiswa semester 12 alias gak lulus-lulus. Beda ama sopir taksi lain, dia mewajibkan seluruh penumpangnya pakai bahasa Inggris kalau ngomong ama dia, baik penumpang dari Amrik maupun Tegal.

Tujuannya, dia mau cas-cis-cus ngomong Inggris biar gampang komunikasi ama penumpang asal mancanegara. Kalau komunikasi lancar, pasti negosiasi bisnis lancar juga. Tapi tekadnya bukan tanpa hambatan.

Rekannya sesama sopir mencibirnya. Dia dituduh sok. Tapi Tarnedi cuek aja. Dia berkukuh memakai bahasa Inggris buat komunikasi dengan penumpang.

Cerita Tarnedi ini mirip dengan kisah awal kesuksesan sejumlah orang. Tahukah kamu Thomas Alva Edison pernah tak naik kelas dan diremehkan guru serta teman sekelasnya? Walau dipandang sebelah mata, dia berhasil membuktikan diri sebagai penemu paling penting sepanjang masa.

1. Thomas Alva Edison

Mungkin kamu kenal Edison hanya sebagai penemu lampu. Padahal dia juga pengusaha yang sukses lewat General Electric. Tapi untuk meraih kesuksesan itu dia harus mengalami perjalanan yang berliku.

Dia gak naik kelas, dicemooh teman-temannya, lalu disuruh ibunya tinggal di rumah. Dia juga disuruh berjualan untuk membantu keuangan keluarga. Tapi justru di rumah ini dia punya kesempatan mencoba-coba penemuan.

Karena hobi utak-atiknya, dia berhasil menciptakan telegraf yang lebih canggih ketika bekerja sebagai operator telegraf. Dia lalu menciptakan penemuan terbesarnya: lampu listrik.

2. Walt Disney

Kalau kamu mungkin berkali-kali ditolak gebetan, Walt Disney cuma sekali ditolak. Tapi yang nolak bukan cewek, melainkan militer Amerika. Disney remaja dianggap terlalu kecil untuk jadi tentara.

Padahal, untuk mengejar mimpi jadi tentara, Disney rela keluar dari sekolah. Akhirnya dia nyungsep jadi sopir ambulans. Sebelum akhirnya menemukan jalan kesuksesannya di dunia seni.

Disney lalu bekerja sebagai kartunis. Bersama sejumlah kawannya, dia mendirikan perusahaan animasi yang terkenal dengan karakter Mickey Mouse. Pelan tapi pasti, kerajaan bisnisnya tumbuh hingga dia mampu membikin Disneyland yang megah itu.

3. J.K. Rowling

Kalau kamu suka film Harry Potter, pastinya kamu tahu J.K. Rowling. Perempuan inilah yang nyiptain karakter penyihir itu dalam novel. Novel ini kemudian diadaptasi menjadi film.

Seperti novelnya, film Harry Potter meledak di pasaran. Tapi tahu gak novel Harry Potter pernah ditolak 12 penerbit sebelumnya? Rasa malu penerbit-penerbit itu pernah diungkapkan di media massa di luar negeri setelah novel itu laris manis.

Rowling bahkan pernah diminta bekerja saja jadi pegawai kantoran daripada nulis buku. Tapi apa yang dilakuin Rowling? Tetep nulis dan gak berhenti nawarin karyanya ke penerbit.

4. Steve Jobs

Steve Jobs, orang di balik kesuksesan Apple, sangat nakal saat remaja. Tapi dia juga kreatif. Kreativitasnya itu yang bikin dia sukses.

Jobs pernah diolok-olok dan diremehkan ketika muncul dengan ide iPod-nya. Wajar sih itu, soalnya waktu itu Sony sedang berkibar dengan Walkman-nya. Tapi Jobs gak nyerah.

Dia ngotot iPod harus diproduksi karena beda dengan produk Sony. Hasilnya, iPod disukai banyak orang meski harganya relatif mahal. Walkman yang populer itu langsung tenggelam gara-gara iPod.

5. Houtman Zainal Arifin

Kalau ini datang dari negeri sendiri. Houtman Zainal Arifin datang ke Jakarta sebagai remaja yang punya mimpi meraih kesuksesan di Ibu Kota. Dia “mengawali karier” sebagai pedagang asongan yang tidur di mana saja. Sampai akhirnya dia diterima kerja jadi office boy Citibank.

Di Citibank, berkat keuletannya, dia naik pangkat jadi petugas fotokopi, karyawan, hingga akhirnya vice president! Padahal dia cuma lulusan SMA. Rahasianya, waktu jadi OB, dia sudah mulai belajar seluk-beluk perbankan, seperti kredit, tabungan, dan lain-lain.

Dia sering tanya-tanya ke karyawan bank, bahkan yang jabatannya tinggi. Dia dipandang sebelah mata oleh temen-temennya sesama OB, tapi dia gak mau ambil pusing. Berkat tekadnya yang kuat, jabatan vice president di bank asing itu bisa dia rengkuh.

Hikmah yang dapat diambil dari kisah sukses orang-orang itu adalah tak mudah menyerah dan rajin bekerja. Orang yang malas biasanya jauh dari kesuksesan.

Untuk bisa sukses, kita harus ikuti prosedurnya yang kadang cukup bikin repot. Jika belum punya duit untuk modal usaha, misalnya, kita bisa pinjam dari bank dan wajib menaati perjanjiannya. Bukannya korupsi atau melarikan duit pinjaman.

Edison pernah mengatakan, “Jenius adalah 1 persen inspirasi dan 99 persen keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.” Jadi, siap kerja keras dan meraih sukses?

Image credit:

http://controlz.fm/wp-content/uploads/2013/10/thomas-alva-edison-primera-bombilla1.jpg
http://thewaltdisneycompany.com/sites/default/files/styles/775x/public/timeline-image/1966_12_15_2.jpg
http://leakynews.s3.amazonaws.com/pub/wp-content/uploads/2014/12/JK-Rowling.jpeg
http://www.hdwallpapersinn.com/wp-content/uploads/2014/08/steve-jobs-31.jpg
http://i.ytimg.com/vi/aqcjkO6G6YU/hqdefault.jpg