Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dulu Dicinta Kini Dibenci, Ini Perjalanan Karier Bos Nissan yang Ditangkap

Kabar mengejutkan muncul dari industri otomotif. Dikabarkan bahwa Carlos Ghosn, seorang yang menggagas aliansi Nissan, Mitsubishi, dan Renault kini ditangkap.

Berita soal penangkapan Ghosn jelas membuat saham Nissan dan Mitsubishi anjlok seketika. Peristiwa ini pun menjadi guncangan yang sangat serius di dunia otomotif.

Sebagai seseorang yang sudah berkecimpung di dunia otomotif selama 40 tahun, Ghosn jelas bukan orang sembarangan. Namun, karena tindakannya yang menyalahgunakan aset perusahaan dan lainnya maka dia terpaksa diamankan pihak yang berwajib.

Penasaran dengan perjalanan karier Ghosn hingga jadi seorang profesional yang berpengaruh di dunia otomotif? Yuk simak ulasannya di bawah ini.

1. Lahir dari keluarga entrepreneur

CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)
CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)

Pria yang punya kewarganegaraan Lebanon, Brazil, dan Prancis ini merupakan cucu dari Bichara Ghosn, seorang pengusaha asal Lebanon yang bermigrasi ke Brazil. Bichara Ghosn memiliki usaha di bidang pengolahan karet, agrikultur, dan singkat cerita sempat berkecimpung juga di dunia penerbangan.

Bichara memiliki seorang putra bernama Jorge Ghosn (ayah Carlos Ghosn) yang tinggal di Porto Velho. Setelah Carlos lahir, Carlos justru pindah ke Rio de Janeiro hingga akhirnya kembali ke Lebanon hingga dia dewasa.

Carlos Ghosn bersekolah di Collège Notre-Dame de Jamhour, sebuah sekolah Katolik berbahasa Prancis. Namun, pendidikan tingginya dia lanjutkan di Paris.

2. Dari jualan sparepart ke APM

CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)
CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)

Ghosn memang bukan entrepreneur seperti kakeknya. Namun dia adalah seorang yang tajir di dunia karier.

Setelah lulus kuliah tahun 1978, Ghosn memang sudah memilih dunia otomotif untuk berkarier. Dia pun bekerja di produsen ban terbesar di Eropa, apa lagi kalau bukan Michelin.

Ghosn bekerja di produsen ban itu selama 18 tahun! Dia sempat menjadi plant manager, head of research and development, hingga direktur operasional.

Di tahun 1996, Ghosn pun dibajak oleh Renault yang pada saat itu sedang mengalami masalah yang cukup serius. Ghosn diminta menjadi Executive Vice President yang bertugas sebagai penyelamat perusahaan.

3. Menciptakan aliansi Renault-Nissan

CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)
CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)

Salah satu langkah yang diambil Carlos Ghosn dalam menyelamatkan Renault adalah menciptakan aliansi Renault dan Nissan. Renault langsung membeli 36,8 persen saham Nissan.

Alhasil, selain menjabat sebagai Executive Vice President di Renault, Ghosn juga jadi COO di Nissan. Namun pada tahun 2000, Ghosn justru ditunjuk jadi President dan CEO Nissan.

Sebagai pemimpin di dua brand ini, sosok Ghosn memang dipandang sebagai orang yang berpengaruh pada kesuksesan Nissan dan Renault. Bayangin aja, di bawah kepemimpinannya dia berhasil menjual lebih dari 10 juta unit mobil!

Dan pada 2016, saat saham Nissan mengakuisisi Mitsubishi, Ghosn juga diberi wewenang memimpin perusahaan ini.

4. Disebut sebagai pekerja paling keras di dunia otomotif

CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)
CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)

Melihat kiprahnya di dunia otomotif, Forbes pun menobatkan Carlos Ghosn sebagai pekerja paling keras dan giat dalam geliat bisnis mobil yang brutal. Media Jepang bahkan menyebutnya dengan julukan “Ghosn Seven Eleven”. Bukan Sevel ya, melainkan karena Ghosn doyan bekerja dari pagi hari hingga larut malam.

Sebagai seorang bos, Ghosn memang sangat berorientasi dengan apa yang namanya hasil kerja. Pria itu juga fasih berbahasa Inggris, Perancis, Portugis, dan Arab. Dia juga belajar Bahasa Jepang lho!

Saking populernya, dia pun sempat ingin jadi calon presiden di Lebanon. Namun, Ghosn jelas gak berminat untuk itu karena dia bukanlah seorang yang punya ambisi politik.

Kisah hidupnya pun pernah dimasukkan ke dalam komik superhero Jepang. Jangankan komik, nama Ghosn itu sendiri pernah jadi nama dari salah satu menu bento di restoran Jepang lho.

5. Dulu dicintai sekarang dibenci

CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)
CEO Renault Nissan, Carlos Ghosn. (Shutterstock)

Direktur Eksekutif Nissan, Hiroto Saikawa, mengatakan bahwa terlalu banyak wewenang yang dimiliki seorang Ghosn sebagai pimpinan perusahaan. Oleh karena itu, semakin tingginya jabatan maka makin tinggi juga godaannya untuk menyalahgunakan wewenang.

Ghosn dikabarkan melakukan kongkalikong dengan salah seorang pejabat Nissan untuk tidak mencantumkan seluruh kompensasi yang dia terima selama bekerja. Belum lagi, dia sempat memberikan keterangan palsu tentang gaji dan pejabat eksekutifnya.

Dari yang dulu dipuji, Ghosn pun dicap tamak oleh media-media Jepang. Gayanya yang flamboyan juga kerap dikecam oleh masyarakat Jepang.

Pemerintah Prancis pun langsung mengeluarkan pernyataan dan meminta Ghosn untuk tidak melepaskan jabatannya di Renault.

Seperti itulah perjalanan karier Carlos Ghosn yang inspiratif tapi juga kontroversial. Dia memang seorang yang patut dicontoh karena ambisi dan ketekunannya, tapi di sisi lain skandal yang dia lakukan juga cukup memalukan dan merusak reputasinya.

Bukan cuma Nissan yang memecat Ghosn, Mitsubishi pun mendepaknya dari jajaran direksi.

Akan tetapi tenang saja, aliansi otomotif itu masih tetap berlanjut kok. Walaupun, saham Nissan dan Renault jadi babak belur.

Posting Komentar untuk "Dulu Dicinta Kini Dibenci, Ini Perjalanan Karier Bos Nissan yang Ditangkap"