Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dari Bank Kini Jualan Baju, Anak Muda Indonesia Pendiri Startup Ini Masuk Forbes

Sale Stock Indonesia baru berdiri sekitar tiga tahun. Namun, brand e-commerce ini mampu menyaingi seniornya. Gak ditampik, salah satu kunci suksesnya berasal dari perannya sebagai COO dan co-founder e-commerce yang berfokus pada tampilan mobile tersebut.

Adalah Stanislaus Tandelilin, salah satu pendiri e-commerce yang cukup “misterius” bernama Sale Stock. Meski belum sebesar nama-nama besar lainnya, Sale Stock sukses mencuri perhatian para pemerhati fesyen dan kebanyakan kaum hawa.

Terbukti, kesuksesan tersebut berimbas pada Chief Operation Officer (COO) Sale Stock tersebut. Nama Stanislaus Tandelilin berhasil masuk daftar Forbes 30 Under 30.

Pria yang akrab disapa Stan mengungkapkan, berhasil memberi inovasi di bidang startup digital di bawah usia 30 tahun. Padahal, pria asal Yogyakarta itu ternyata memulai kariernya di bidang yang jauh berbeda.

Seperti apa kisahnya? Yuk, simak di sini:

Mengawali karier di perbankan

Stanislaus Tandelilin (MoneySmart/Helda Sihombing)
Stanislaus Tandelilin (MoneySmart/Helda Sihombing)

Stanislaus Tandelilin awalnya kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat itu, dia mengambil studi Corporate Finance.

Stan emang sangat berbakat di bidang akademik. Pasalnya, dia merupakan salah satu lulusan terbaik di salah satu universitas terbaik Indonesia tersebut. Jadi, saat itu dia berhasil bekerja di Citibank tanpa harus magang.

“Saat itu aku coba Management Associate di Citibank tanpa koneksi siapapun. Dari kampung Jogja, aku ngeliat banyak orang Indonesia lulusan luar yang apply di situ. UGM itu hampir gak ada. Aku apply dengan bahasa Inggris seadanya dan akhirnya keterima. Hoki,” ungkap Stan kepada MoneySmart.id.

“Di sana lumayan belajar banyak. Jatuh-bangun. Bahkan, empat bulan pertama hampir dipecat,” sambungnya.

Meski cukup berat, Stan berhasil menjawab tantangan di salah satu bank terbesar dunia tersebut. Bekerja hampir tiga tahun, jiwa petualang Stan jauh lebih kuat. Dia malah merasa cukup boring dengan pekerjaannya.

Terjun ke dunia startup dimulai dari Sale Stock

Salestock
Salestock

Perjalanan Stan terjun ke dunia startup dan jadi salah satu pendiri Sale Stock terbilang gak mulus.

“Aku butuh waktu tiga bulan meyakinkan orangtua, sampai dibantu diyakinkan oleh co-founder saya waktu itu. Waktu aku mau keluar dan masuk ke Sale Stock, gak ada yang setuju,” kata Stan.

Gimana gak, karier di perbankan, apalagi di Citibank terlihat jauh lebih menggiurkan.

“Siapa yang mau, dari Citibank terus tiba-tiba jualan baju. Dulu kantornya (Sale Stock) cuma sebesar meeting room ini (kantor ModalRakyat),” paparnya.

Pasti banyak yang cukup penasaran apa alasan lain selain boring, dan gimana Stan sukses berkarier di dunia startup.

Berikut, beberapa tips dari Stan:

1. Berani mencoba

“Mulai aja dulu,” ucap Stan saat ditanya bagaimana awal mula berbisnis startup.

Meski dulu berani mencoba berbisnis startup, Stan gak serta merta meninggalkan kariernya di bidang keuangan.

Dia belajar dulu selama tiga bulan. Stan menyebutnya dengan istilah “mencari validasi”. Saat itu, dia kerja part-time untuk startup Sale Stock yang didirikan bersama rekan-rekannya.

2. Faktor pertemanan

Stan mengaku, awalnya diperkenalkan ke dunia startup oleh temannya yang lebih dulu memulai sebagai co-founder awal Sale Stock Indonesia.

Dari situ, Stan mulai penasaran pada Sale Stock. Pasalnya, konsep e-commerce tersebut cukup berbeda. Biasanya, e-commerce fesyen berfokus pada pasar Jawa. Nah, brand satu ini menyasar target market di luar Jawa.

3. Suka belajar hal baru dan bereksperimen

“Aku orangnya suka belajar hal baru. Startup itu semacam tempat buat belajar jauh lebih kencang, dan bereksperimen. Sementara kalau di korporat kurang bisa bereksperimen,” papar Stan mengungkapkan alasannya terjun ke bisnis startup.

Lebih lanjut, pria lulusan SMA Negeri 3 Yogyakarta itupun mengungkapkan, daya tarik startup ialah  tantangan bereksperimen, sekalipun bila gagal.

4. Mau mulai dari bawah

Stan mengaku, memulai kerja di startup gak semudah yang dibayangkan. Dia di awal membangun Sale Stock harus bekerja hari Sabtu dan Minggu.

Plus, kantor Sale Stock Indonesia saat itu masih kecil banget. Beda dengan sekarang yang emang udah settle.

5. Harus bisa berinovasi dan punya strategi menarik

Dalam dunia startup, kamu juga harus bisa berinovasi dan punya strategi menarik. Itu membuat brand kamu bakal bisa menyalip kompetitor.

Inovasi yang dia dan tim Sale Stock lakukan mencakup penjualan berfokus pada mobile. Mereka juga bekerja sama dengan UKM-UKM logistik kecil di seluruh Indonesia, sehingga ongkos kirim lebih murah.

Gak cuma itu, mereka juga menjadi e-commerce fesyen pertama yang menyediakan layanan coba dulu baru bayar. Yakni servis khusus dimana para pembeli dapat mencoba dulu semua baju yang dipesan di rumah, ditunggu oleh kurir selama 15 menit, dan cukup membayar barang yang disukai tanpa syarat dan biaya tambahan.

Dari Sale Stock ini pula, Stanislaus Tandelilin kembali mengembangkan idenya ke startup baru bernama ModalRakyat.id.

Masuk Forbes dan kembali ke dunia keuangan lewat Modal Rakyat

Modal Rakyat (MoneySmart/Helda)
Modal Rakyat (MoneySmart/Helda)

Stanislaus Tandelilin di awal tahun 2018 masuk nominasi Forbes 30 Under 30. Bahkan, dia berhasil masuk dalam daftar tersebut, dan namanya ditampilkan dalam situs Forbes. Salah satu penyebabnya, inovasi yang dilakukannya di Sale Stock.

Stan kini berperan sebagai advisor untuk Sale Stock. Dia memilih fokus pada startup baru yang didirikan bernama Modal Rakyat. ModalRakyat.id cukup berbeda dengan layanan P2P lending lain-nya.

Startup fintech itu fokus memberi pendanaan untuk usaha produktif, mulai dari usaha makro hingga mikro seperti UKM.

Stan punya alasan tersendiri mengapa memilih jalur yang sedikit agak anti-mainstream.

“Karena saya melihat kompetitor P2P lending kebanyakan buat yang konsumtif. Dalam hati saya lebih suka membantu buat bisnis ketimbang ‘berjudi’. Kita gak tahu uangnya buat apa,” paparnya.

Mendirikan ModalRakyat.id juga sekaligus menekan kredit macet karena pinjaman konsumtif. Stan mengungkapkan, startup fintech buat pinjaman usaha seperti ini masih punya pasar yang sangat luas. Keren banget ya, anak muda yang satu ini!

Kamu bisa meniru cara Stanislaus Tandelilin terjun ke dunia startup. Gak sembarang mengikuti tren, kisah sukses Stan ini menunjukkan harus lebih dulu belajar saat beralih ke karier yang berbeda. Kamu juga harus siap berinovasi dan eksperimen buat sukses di startup. (Editor: Chaerunnisa)

Posting Komentar untuk "Dari Bank Kini Jualan Baju, Anak Muda Indonesia Pendiri Startup Ini Masuk Forbes"