Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kalau Belum Tahu Hal-Hal Ini, Jangan Dulu Investasi Reksa Dana Deh

Investasi reksa dana menjadi salah satu pilihan investasi yang cukup banyak peminatnya. Soalnya berinvestasi di instrumen ini lebih simpel dan gak menyita banyak waktu.

Harus diakui, cara kerja reksa dana itu cukup sederhana. Kamu tinggal buka rekening efek reksa dana lalu depositkan dana investasi. Setelah itu, kamu bisa pilih reksa dana mana yang kamu pilih.

Investasi reksa dana bakal lebih mudah dilakukan dengan membuka akun di portal transaksi online yang udah diakui dan diawasi keberadaannya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Pastinya dengan adanya pengakuan dari OJK, transaksi di portal online tersebut lebih aman.

Nah, buat kamu yang punya keinginan investasi reksa dana, ada beberapa hal penting nih yang sebaiknya kamu ketahui sebelum benar-benar berinvestasi. Apa aja itu? Ini dia ulasannya.

Baca Juga: Ini 4 Alasan Kenapa Milenial Mesti Punya Tabungan Emas Pegadaian

1. Manajer investasi

Siapakah MI dalam investasi reksa dana? (Shutterstock)
Siapakah MI dalam investasi reksa dana? (Shutterstock)

Populer dengan sebutan MI, manajer investasi adalah pihak yang punya tanggung jawab buat kelola dana yang investasi reksa dana. Dengan kata lain, kalau kamu berinvestasi di salah satu reksa dana, dana investasi kamu nantinya bakal dikelola MI ini agar hasilkan return.

Adanya manajer investasi inilah yang membedakan investasi reksa dana dengan saham. Kalau berinvestasi saham, pemilihan dan analisis saham diserahkan ke kamu sepenuhnya. Jadi, untung atau rugi berdasarkan penilaian kamu.

Sementara di reksa dana, manajer investasi udah menyuguhkan proyeksi return dari reksa dana yang ditawarkannya dan performa reksa dananya selama 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, ataupun 10 tahun. Dengan begitu, kamu lebih mudah dalam ambil keputusan pemilihan investasi.

Baca Juga: Agar Masa Depan Terjamin, Ini 4 Alasan Anak Muda Wajib Investasi

2. Prospektus reksa dana

Apa itu prospektus dalam investasi reksa dana? (Shutterstock)
Apa itu prospektus dalam investasi reksa dana? (Shutterstock)

Pengin tahu informasi detail suatu reksa dana? Kamu bisa cari tahu dari prospektus reksa dana. Bisa dibilang, prospektus reksa dana adalah dokumen yang berisi catatan lengkap reksa dana mulai dari MI, rekam jejak, cara transaksi, hak dan kewajiban investor, dan masih banyak lagi.

Emang sih, membaca prospektus reksa dana melelahkan karena dokumennya lumayan tebal. Namun, dengan membacanya, kamu jadi lebih yakin dalam mengambil keputusan dan kemungkinan besar kamu bisa memperoleh return sesuai harapan.

Baca Juga: Tanpa Modal Gede, Tapi 4 Investasi Ini Bisa Kasih Untung Gede

3. Bank kustodian

Siapa pula bank custodian dalam investasi reksa dana? (Shutterstock)
Siapa pula bank custodian dalam investasi reksa dana? (Shutterstock)

Berbeda dari bank pada umumnya, bank kustodian adalah bank yang mewakili pemegang rekening investasi dan menyediakan jasa penitipan efek, penerimaan dividen, bunga, dan transaksi efek.

Di Indonesia terdapat 15 bank kustodian yang terdata oleh OJK. Bank-bank yang bertindak sebagai bank kustodian tersebut sebenarnya bank-bank yang juga melakukan kegiatan perbankan secara umum. Misalnya aja Bank BCA, Mandiri, CIMB Niaga, Permata, hingga BRI.

4. Nilai aktiva bersih per unit

Arti nilai aktiva bersih dalam investasi reksa dana. (Shutterstock)
Arti nilai aktiva bersih dalam investasi reksa dana. (Shutterstock)

Saat hendak investasi reksa dana, kamu pastinya melihat dulu nilai aktiva bersih per unit atau NAB per unit reksa dana tersebut. Bisa dibilang, NAB per unit sama dengan harga jual saham per lembar di bursa efek.

Nilai aktiva bersih per unit atau NAB per unit adalah harga per unit penyertaan suatu reksa dana yang dihitung dengan membagi jumlah dana kelolaan dengan jumlah unit penyertaan.

Jumlah dana kelolaan ini yang kemudian dikenal sebagai nilai aktiva bersih atau NAB. Sementara unit penyertaan bisa dibilang sebagai satuan reksa dana yang dibeli investor. Simpelnya, unit penyertaan gak jauh beda dengan istilah lembaran di investasi saham.

5. Return investasi

Makna return dalam investasi reksa dana. (Shutterstock)
Makna return dalam investasi reksa dana. (Shutterstock)

Penggunaan istilah return udah umum digunakan di instrumen investasi saham dan reksa dana. Return investasi adalah ukuran kinerja yang digunakan buat mengetahui performa dari instrumen investasi.

Buat mencari tahu return investasi, rumus yang digunakan adalah harga jual unit atau lembar terbaru yang naik dikurangi harga beli unit atau lembar.

Biasanya return disajikan berupa persentase yang perhitungannya selisih harga jual dan beli tadi kemudian dibagi dengan harga jual. Lalu dikalikan dengan 100 persen.

Biasanya return dalam investasi reksa dana dihitung dalam waktu 1 tahun, 3 tahun, atau 10 tahun. Seringkali, hitungan tersebut disebut dengan istilah Year to Date atau YTD yang biasanya disajikan dalam bentuk persentase.

6. Switching reksa dana

Bagaimana caranya switching di investasi reksa dana? (Shutterstock)
Bagaimana caranya switching di investasi reksa dana? (Shutterstock)

Mungkin kamu berpikir, tanpa perlu deposit dana, kamu bisa melakukan pembelian reksa dana yang lain dengan terlebih dahulu menjual unit reksa dana yang dimiliki dan membeli reksa dana lain tersebut. Padahal, ada cara tanpa perlu jual beli seperti itu, yaitu dengan switching.

Sederhananya, switching adalah cara ringkas memindahkan investasi di suatu reksa dana ke reksa dana lainnya. Biasanya switching jadi keputusan investor saat melihat kondisi yang gak baik dari reksa dana yang dibelinya.

Misalnya aja si investor punya reksa dana saham. Terus melihat reksa dana saham yang dimilikinya mengalami penurunan performa maka ia mengambil langkah switching ke reksa dana pendapatan tetap buat mengamankan dana investasinya.

Itu tadi beberapa hal penting yang sebaiknya kamu ketahui sebelum investasi reksa dana. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, kamu punya pemahaman yang cukup buat berinvestasi. Semoga informasi ini bisa membantu dan selama menjaring cuan!

Posting Komentar untuk "Kalau Belum Tahu Hal-Hal Ini, Jangan Dulu Investasi Reksa Dana Deh"